- Konseling Pada Anak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yangterpanjang dalam rentang kehidupan yaitu, saat individu tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Pada masa ini timbul tuntutzn-tuntutan dari masyarakat agar anak menguasai keterampilan-keterampilan yang berguna dalam kehidupannya khususnya mengurus dirinya sendiri.
Ø Macam-macam Konseling Pada Anak
a). Konseling Anak Usia Dini (2-5 tahun)
b). Konseling Anak Pada Middle Childhood (5-9 tahun)
c). Konseling Praremaja (9-12 tahun)
Ø Teknik Untuk Membantu Anak Dalam Konseling
Beberapa teknik yang digunakan untuk membantu anak yang mengalami traumatik atau stres yaitu dengan (1) konseling melalui bermain, (2) friendship group (kelompok teman sebaya), (3) eksplorasi dari isi mimpi anak sebagai sarana untuk masuk dalam pikiran dan perasaan yang mungkin tidak disadari anak, (4) menggunakan board games dan aktivitas formal lainnya.
Ø Fungsi Konselor Anak
1)Melaksanakan Tes
2)Menulis dan Menyimpan Berbagai Catatan
3)Melakukan Rujukan dan Penempatan
- Konseling Pada Remaja
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan dan berdampak pada perubahan emosional yang besar. Periode yang berlangsung antara usia 12-18 tahun ini sering disebut masa yang penuh gejolak yaitu masa yang penuh dengan pemberontakan (revolt and rebel).
Ø Konseling Dengan Remaja
Dalam melakukan konseling konselor harus memahami karakteristik remaja, karena remaja merupakan kelompok yang unik. Rasa kebingungan dalam menemukan identitas dirinya dan ingin memperoleh kebebasan, mengakibatkan remaja berperilaku sangat menentang dan pemberontak namun bisa juga menjadi penurut dan penuh kasih sayang. Hal ini yang membuat koseling atau bimbingan dari konselor diperlukan.
Ø Bentuk-bentuk Konseling Pada Remaja
1. Berbagai bentuk konseling kelompok
2. Tes dan Observasi
Peran konseling dalam masa remaja
Sebagai masa peralihan yaitu konselor memfasilitasi konseli agar konseli tersebut bisa menemukan jati dirinya yaitu dengan menganalisa segala kekurangan dan kelebihan serta potensi yang dimilikinya sehingga konseli dapat menemukan identitasnya.
Sebagai masa perubahan yaitu memberikan motivasi kepada konseli agar bisa menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya secara positif.
Sebagai masa dimana individu mencari identitas diri yaitu memberikan bantuan agar individu dapat memahami dirinya, mengenal diri sendiri, serta menerima diri sendiri. Dengan begitu individu dapat mengetahui sikap-sikapnya, sifat-sifatnya dan kemampuannya.
- Konseling Pada Orang Dewasa
Konseling pada orang dewasa juga dibutuhkan, karena pada masa dewasa akan terus berlanjut dan terjadi banyak konflik intrapersonal dan interpersonal yang mengganggu proses adaptasi. Dalam hal ini tugas konselor adalah memaksimalkan pertumbuhan dan kemampuan coping pada klien dan membantu mengeksplorasi berbagai area dalam kehidupan yang dirasakan tidak berfungsi dengan baik.
Ø Bentuk dan cara konseling pada orang dewasa
Bentuk konseling yaitu menggunakan komunikasi verbal langsung dalam kelompok atau secara individual yang meliputi permainan atau aktivitas yang dapat menimbulkan efek terapeutik, penggunaan seni, musik, dan literatur. Standar konseling secara umum adalah melalui bahasa, karena bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif dalam konseling orang dewasa.
- Konseling Usia Madya
Konseling pada usia madya lebih mudah daripada konseling pada usia-usia lainnya. Hal itu disebabkan dalam usia madya, seseorang telah dapat melihat tujuan dengan jelas, mempunyai gambaran tentang masa depan, serta kondisi keuangan yang telah mapan
- Konseling Pada Orang Lanjut Usia
Masa lanjut usia sering dipandang sebagai masa penarikan diri dari pekerjaan dan hubungan dengan lingkungan sosial, karena pada masa lanjut usia mengalami kemunduran. Hasil-hasil penelitian yang baru menyadari adanya potensi-potensi positif yang dimiliki oleh orang yang memasuki usia tua.
Rogers menekankan bahwa manula adalah hipokondriak dan terobsesi pada kemunduran fisik dan penyakit. Penelitian ini menemukan bahwa penyesuaian diri cenderung stabil sepanjang kehidupan seseorang. Jadi konselor untuk lansia kiranya memikirkan pendapat Rogers ini, karena akan sangat memengaruhi sikap, tindakan, dan pendekatannya kepada lansia.
Kesimpulan:
Setiap tahap perkembangan usia yaitu usia kanak-kanak, remaja, dewasa, madya, dan lanjut usia memiliki karakteristik yang berbeda dan menghadapi berbagai pengalaman hidup yang berbeda. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan proses konseling yang sesuai dengan tahap perkembangan konseli. Yaitu proses konseling yang dapat membantu konseli dalam menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.