Sabtu, 09 Oktober 2010

KAITAN KONSELING DENGAN LAYANAN LAINNYA


A.    Definisi Konseling
            Secara etimologis konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkaikan dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Aglo-Saxon, istilah konseling berasal dari kata “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”. Dengan demikian konseling adalah “Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien”(Prayitno, 2004:99).
Menurut Pietrofesa, Leonard, dan Hoose dalam Andi Mappiare AT merumuskan definisi konseling harus mengandung unsur-unsur:
1.     Suatu proses
2.     Adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional
3.     Membantu orang lain
4.     Untuk memahami diri, pembuatan keputusan, dan pemecahan masalah
5.     Pertemuan “dari hati ke hati” antar manusia
6.     Hasilnya sangat tergantung pada kualitas hubungan.
Dengan unsur-unsur di atas kita dapat dengan mudah menyusun definisi dari konseling. Namun yang paling penting untuk diketahui bagi kita yaitu konseling merupakan aktivitas interdisiplin yang mencakup berbagai tradisi dan pemikiran, serta membuka dirinya bagi berbagai wacana teori, riset, dan praktik.









 











(Willis, 2004)


  1. Kaitan Konseling Dengan Layanan Bimbingan di Sekolah
Dalam jalur pendidikan formal yang biasa disebut dengan sekolah terdapat berbagai layanan yang berfungsi untuk menunjang kualitas pendidikan para peserta didik serta memberi kemudahan bagi mereka untuk mengikuti proses pendidikan di sekolah. Layanan program bimbingan dan konseling yang paling utama adalah layanan konseling, namun ada juga beberapa layanan yang tidak kalah pentingnya yaitu, layanan orientasi, layanan informasi, layanan bimbingan penempatan dan penyaluran serta masih banyak lagi layanan lainnya.
  1. Kaitan Konseling Dengan Layanan Bimbingan Belajar
            Seperti yang kita ketahui konselor tidak hanya diperlukan pada jalur pendidikan formal saja, tapi juga sangat diperlukan dalam jalur pendidikan non formal. Jalur pendidikan non formal yang kita maksud saat ini adalah lembaga bimbingan belajar. Peran layanan konseling dalam lembaga pendidikan non formal ini tidak begitu berbeda dengan layanan konseling di sekolah. Dengan adanya sebuah layanan konseling di lembaga bimbel tentunya peserta didik pun menjadi lebih percaya pada kualitas lembaga bimbingan belajar. kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan konseling tidak hanya berkaitan dengan pendidikan formal saja namun pendidikan non formal juga, seperti contoh pada lembaga bimbel.  
  1. Kaitan Konseling Dengan Psikoterapi
            Para ahli mempunyai beberapa pendapat tentang konseling dengan psikoterapi adalah sama, yaitu sama-sama membantu orang lain. Hanya saja konseling lebih banyak digunakan di kalangan pendidikan , sedangkan psikoterapi digunakan oleh pekerja sosial, psikolog, dan psikiater. Meskipun demikian, ada juga yang menganggap konseling dengan psikoterapi adalah berbeda. Berbagai perbedaan tersebut bersifat permukaan atau hal-hal teknik (superficial), dari pada hal-hal yang  mendasar atau penting (substansial).
  1. Kaitan Konseling Dengan Layanan Pengobatan Alternatif (Dalam Agama Islam)
            Dalam layanan ini biasanya kyai memberikan layanan yang bernuansa psikologis, tetapi bukan berbasis psikologi, yakni berbasis akhlak dan tasauf. Sebagaimana diketahui dalam sejarah keilmuan Islam tidak muncul ilmu semacam psikologi yang berbicara tentang tingkah laku. Jiwa dalam sejarah keilmua Islam dibahas dalam ilmu akhlak dan ilmu tasauf. Apa yang dilakukan oleh para kyai barangkali memang tidak “ilmiah”, tetapi tak terbantah justru banyak yang bernilai tepat guna, karena memang tidak dipungkiri bahwa kita juga membutuhkan layanan yang bernuansa religi. Yang membedakan antara konseling yang dilakukan konselor dan kyai hanyalah jika pada layanan yang diberikan oleh konselor berdimensi horizontal, sedangkan layanan yang diberikan kyai berdimensi vertikal dan horizontal.


Kesimpulan
Layanan konseling memiliki kaitan dengan berbagai layanan yang lain, diantaranya berkaitan dengan layanan mengajar, layanan psikoterapi, layanan konseling religi, layanan ekstrakurikuler, dan organisasi.
            Kaitan layanan konseling dan layanan menagajar memiliki fungsi untuk membantu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri melalui kerjasama antara konselor dengan guru mata pelajran. Konseling dalam psikoterapi sebagai jembatan untuk memulai proses psikoterapi, yaitu untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan klien agar terapis bisa memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dalam organisasi konseling diperlukan untuk memfasilitasi perubahan organisasional. Konseling dalam layanan religi bertujuan untuk membentuk manusia yang berintegrasi pada nilai-nilai keagamaan. Dan, dalam ekstrakurikuler konseling berfungsi untuk memberikan pengenalan dasar mengenai ekstrakurikuler yang sesuai dengan klien (peserta didik).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar