A. Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara konselor dan seorang konseli (siswa). Konseli mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor sebagai petugas yang professional dengan jabatannya dengan pengetahuan dan keterampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal, yang menghadapi masalah dalam pendidikan, pekerjaa, dan social dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Oleh karena itu, konseling hanya ditujukan kepada individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.
Ø Tahap Awal Konseling
1) Membangun hubungan konseling dengan melibatkan konseli yang mengalami masalah;
2) Memperjelas dan mendefinisikan masalah;
3) Membuat penjajakan alternative bantuan untuk mengatasi masalah;
4) Menegosiasikan kontrak.
Ø Tahap Pertengahan (Tahap Kerja)
Berdasarkan kejelasan masalah klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah memfokuskan pada: 1) penjelajahan masalah yang dialami klien, dan 2) bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah klien. Cavanagh (dalam Achmad Juntika, 2005) menyebut tahap ini sebagai tahap action.
Ø Tahap Akhir Konseling
Cavanagh (dalam Achmad Juntika, 2005) menyebut thap ini dengan istilah termination. Pada tahap ini, konseling ditandai oleh beberapa hal berikut ini.
a) Menurunnya kecemasan klien. Hal ini diketahui setelah konselor menanyakan keadaan kecemasannya.
b) Adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat, dan dinamik.
c) Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan program yang jelas pula.
d) Terjadinya perubahan sikap yang positif terhadap masalah yang dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar, seperti orang tua, teman, dan keadaan yang tidak menguntungkan.
- Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Penyelenggara konseling kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan kegiatan yang memadai, urutan konseling kelompok:
1) Langkah Awal
2) Perencanaan Kegiatan
3) Pelaksanaan Kegiatan
4) Evaluasi Kegiatan
5) Analisis Dan Tindak Lanjut
Kesimpulan
Ragam konseli berdasar jumlah konseli dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Konseling kelompok
Merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (konseli) dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Ada beberapa tahap dalam konseling kelompok:
v Tahap pembentukan
v Tahap peralihan
v Tahap kegiatan
v Tahap akhir
2. Konseling Idividual
Merupakan proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli.
Ada beberapa tahap dalam konseling ini:
v Tahap awal
v Tahap pertengahan
v Tahap akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar