Sabtu, 09 Oktober 2010

RAGAM KONSELING BERDASARKAN MASALAH


  1. Konseling Pribadi-Sosial
            Permasalahan yang dihadapi setiap individu berbeda-beda apalagi yang menyangkut masalah pribadi. Peran konselor di sini adal akan masalahnyaah memahami setiap karakteristik masing-masing individu. Kegiatan-kegiatan yang  termasuk dalam konseling pribadi sosial ini bisa berupa menghadiri seminar tentang kepribadian yang menyangkut tentang pemahaman diri serta masalah tentang pentingnya bersosialisasi dengan individu lain, melakukan konseling pribadi.
B.     Konseling Akademik
Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut nantinya dan siswa yang mengalami masalah belajar ini dapat berkembang secara optimal.
Menurut Prayitno (Herman dkk, 2006:159-160) masalah belajar siswa dapat dientaskan melalui :
a. Pengajaran Perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang mengalami masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar siswa.
b. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar.
c. Peningkatan Motivasi Belajar
Guru bidang studi, guru pembimbing, dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasi dalam belajar. Salah satunya dengan cara menyesuaikan pengajaran dengan bakat, minat, dan kemampuan.
d. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik
Setiap siswa diiharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif karena prestasi belajar yang baik diperoleh melalui usaha atau kerja keras.
e. Layanan Konseling Individual
Dalam hubungan tatap muka antara konselor dengan klien (siswa) pada kegiatan konseling diupayakan adanya pengentasan masalah-masalah klien yang telah disampaikan pada konselor.
  1. Konseling Karir
Drummond & Ryan merumuskan konseling karir dan perkembangannya merupakan proses dimana kegiatan, strategi dan intervensi digunakan untuk membantu konseli dalam eksplorasi karir, perencanaan dan pengambilan keputusan karir dalam proses belajar pada lingkup sekolah dan atau dalam proses kerja.
JENIS KONSELING KARIR
Orang-orang dari berbagai tingkat pendidikan bisa mendapatkan bantuan dari konselor karier, dan konselor biasanya menempatkan lulusan perguruan tinggi atau sekolah menengah atas di level yang sama. Orang-orang tertentu bisa meminta pelayanan konseling khusus. Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan pelayanan pengembangan karier khusus untuk orang-orang minoritas, orang tua tunggal, remaja, atau mereka yang sedang dalam masa penyembuhan penyakit mental.

CIRI-CIRI KONSELING KARIR
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konseling bisa berupa menghadiri seminar atau pelajaran yang mengajar Anda bagaimana mendapatkan pekerjaan; penilaian pribadi untuk menentukan tujuan dan aspirasi; pelayanan penyesuaian pekerjaan untuk penempatan kerja yang tepat; tes berdasarkan keterampilan untuk menentukan keterampilan dasar dan kemampuan di berbagai bidang; dan sesi konseling kelompok untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam mencari pekerjaan atau peralihan tempat kerja.

MANFAAT KONSELING KARIR
Konseling karier memberikan beberapa manfaat bagi para lulusan sekolah menengah atas atau perguruan tinggi atau yang masuk kembali ke dunia kerja setelah berhenti bekerja selama beberapa saat. Klien akan menerima suatu analisis yang objektif atau penjelasan mengenai keterampilan, kemampuan, dan gaya kerja. Manfaat kunci dari konseling karier termasuk memetakan karier yang tepat untuk kepuasan jangka panjang; mempersempit pekerjaan dan tugas pekerjaan supaya bisa mendapatkan yang paling tepat; menganalisa kunci kekuatan dan kelemahan untuk meningkatkan kemampuan; dan melihat kembali pilihan-pilihan dan jalur karir yang berbeda untuk membuat pilihan-pilihan yang menguntungkan.


KESIMPULAN

Dalam lingkungan persekolahan, peserta didik tidak semata belajar, dalam artian penumpukan pengetahuan dari kegiatan instruksional. Dalam proses belajar, peserta didik menghadapi pula situasi-situasi yang bersangkutan dengan kehidupan pribadinya dan pergaulan sosialnya. Pada segi lain, peserta didik yang sekolah, disadari atau tidak mereka memasuki suatu sekolah dengan tujuan-tujuan yang bersangkutan dengan masa depan, yaitu pekerjaan atau karir.yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Masalah-masalah individu peserta didik yang timbul dalam lingkup sekolah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang atau jenis, sebagaimana dikemukakan oleh Djumhur dan Moh. Surya, yaitu masalah pendidikan (pengajaran atau belajar), masalah pribadi dan sosial, dan masalah pekerjaan (karir).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar